RAKERDA AGPAII TANGSEL
Bermula dari keprihatinan terhadap kondisi guru pendidikan agama Islam (GPAI) di negeri ini, beberapa ketua MGMP PAI SMP, SMA, SMK dan KKG PAI SD se-Indonesia yang sedang menghadiri sebuah pertemuan nasional mempelopori berdirinya AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia). Organisasi ini di deklarasikan pendiriannya pada tanggal 24 Maret 2007 di Cisarua, Bogor dan Kongres Nasional I diselenggarakan tanggal 24-26 Agustus 2007. Setelah Kongres tersebut bermunculanlah AGPAII di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan kesemangatan GPAI untuk ‘memperbaiki’ diri dalam rangka meningkatkan profesionalitasnya.
Gaung AGPAII akhirnya sampai ke GPAI di kota Tangerang Selatan (Tangsel), walaupun secara geografis masih penyangga ibukota. Mereka sepakat membentuk AGPAII kota Tangsel yang diketuai oleh Endi Suhendi. Pengurus dilantik oleh Pengurus AGPAII Wilayah Provinsi Banten pada tanggal 19 Desember 2009 di Aula MAN Insan Cendekia bersamaan dengan Seminar Nasional PAI.
Upaya meningkatkan harkat, martabat dan kompetensi guru memang bukan perkara mudah, tetapi bukan pula suatu hal yang mustahil, karena pada dasarnya beliau-beliau membutuhkan adanya peningkatan potensi diri. Ibarat kapak harus diasah secara rutin agar ketajamannya terjaga. Cuma terkadang kita sebagai guru sudah terlalu sibuk dengan rutinitas mengajar belum lagi urusan sosial lainnya yang mengakibatkan tidak ada waktu untuk ‘mengasah’ diri, seperti berkumpul dengan keluarga, membaca, apalagi pelatihan yang sifatnya pribadi, kecuali benar-benar terpaksa.
Menyadari hal itu AGPAII kota Tangsel berusaha dengan serius agar kehadirannya memberikan arti yang positif bagi peningkatan mutu dan martabat GPAI Tangsel serta turut berperan aktif dalam pencapaian visi Tangsel sebagai ‘Kota Pendidikan yang Modern dan Religius’. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan program kegiatan yang dapat menyentuh langsung kepada GPAII. Oleh karena itu AGPAII Tangsel menyelenggarakan Rakerda I tanggal 13 Maret 2010 bertempat di Sekolah Al Azhar BSD, Tangsel.
Rakerda dibuka pada pukul 09.00, dilanjutkan dengan pembahasan tata tertib. Agar pembahasan bahan rapat lebih tajam, peserta dibagi menjadi tiga komisi. Komisi A membahas kurikulum, evaluasi dan litbang, komisi B membahas keorganisasian, ketenagaan dan advokasi hukum, sedangkan komisi C membahas kesiswaan dan humas.
Setelah melalui penggodogan di komisi masing-masing, setiap komisi memaparkan rumusan¬nya. Komisi A merekomendasikan pendalaman kurikulum, ujian PAI dan pendataan GPAI. Komisi B merumuskan perlunya pembenahan organisasi, pelatihan penyusunan bahan ajar PAI berbasis IT, PTK, model pembelajaran kreatif, penyusunan instrumen evaluasi belajar, mawaris, manasik haji, penyelenggaraan jenazah dan perlindungan hukum GPAI. Sedangkan komisi C merekomendasikan diadakannya OlymPAI (olimpiade PAI) dan penyiaran informasi.
Kegiatan yang bersifat ‘mengasah’ kompetensi mengacu pada PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pada PP itulah pemerintah menggariskan delapan standar pendidikan, dalam arti sekolah yang sudah memenuhi 8 standar tersebut maka sudah memenuhi standar nasional. Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang GPAII Tangsel dapat mencapai standar-standar yang berkaitan dengan kegiatan di lapangan meliputi standar isi, proses dan kompetensi lulusan. Meskipun belum seluruhnya setidaknya upaya positif telah dilakukan.
Rakerda ditutup pukul 17.30 setelah mengesahkan semua hasil Rakerda. Selanjutnya rumusan Rakerda akan disusun menjadi program kerja pengurus AGPAII Tangsel periode berjalan. Peserta merasa puas karena telah berhasil meletakkan dasar-dasar kegiatan untuk dilaksanakan pengurus. Insya Allah dengan usaha keras, sinergi yang terjalin rapi kegiatan akan berjalan baik mencapai kemajuan Tangsel terutama bidang pendidikan.
***
